Kisah Zanana - Gazan Azka Modal 1 juta menjadi ratusan Juta

11 Agustus 2016    Inspirasi

Keripik Pisang.. Apa yang melintas di benak anda mengenai makanan ini? Kadang biasa saja. Namun di tangan Gazan, Keripik Pisang dirubah sedemikian rupa hingga memiliki brand Zanana. Kini siapa tak kenal Zanana, salah satu makanan cemilan yang digemari di Indonesia. Mau tau awalnya seperti apa? Cek artikel dibawah ini ya

Gazan merintis bisnis Zanana Chips dengan modal minimal. Uang Rp 1 juta merupakan modal pinjaman ditambah Rp 50 ribu dari hasil menabung. Ia lantas segera memulainya dengan membeli keripik pisang serta peralatan usaha alakadarnya. Produksi perdana, yakni mengemas 30 bungkus keripik pisang yang telah dibumbui serbuk cokelat manis.

Keripik dibalut kemasan yang kekinian serba modern dengan sentuhan rancangan simple. Sementara, nama brand "Zanana" berawal dari salah seorang teman yang menyarankan nama gabungan antara Gazan dan Banana alias Pisang menjadi Gazanana. Oleh dia, dua huruf pertama dihilangkan dan jadilah brand resmi "Zanana".

Keripik pisang Zanananya Gazan diproduksi dan diromosikan dengan jalan-jalan yang ia sebut "kekinian". Selain cokelat, pilihan rasa lain yaitu susu, greentea, dan balado. Ia juga dikemas secara elegan dan dipasarkan lewat media dalam jaringan yang juga menjadi bagian dari gaya bisnis kekinian.

Awalnya, ide bisnis Zanana Chips bermula dari dirinya melamun sambil berharap makan keripik pisang cokelat khas Lampung. Namun, ide Gazan buntu. Sebab, ia tak tahu cara memperolehnya sementara dia jauh dari Lampung.

Dia kemudian bertanya pada saudara dan sejumlah teman, bahkan melakukan riset kecil-kecilan. Hasilnya, keripik pisang Lampung ramai peminat. Namun, keterjangkauannya belum tersedia. "Ia masih sebatas jajanan oleh-oleh," kata Gazan.

Dari titik ini, Gazan kemudian berniat membuat keripik pisang cokelat yang bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Setelah mempertimbangkan sejumlah hal, dia mantap memulai bisnis Zanana Chips pada 28 November 2013.

Apakah kesuksesan ini tanpa kegagalan? Gazan mengakui bisnis keripik Zanana merupakan bisnisnya yang ketiga setelah dua bisnis sebelumnya berakhir gagal.

Dari 30 bungkus produksi perdana Zanana yang terjual habis, uang hasil penjualan diputar lagi untuk membeli keripik pisang dari outsourcing, membumbuinya secara mandiri, dan mengemasnya.

Perputaran modal terus berkembang dari 30 bungkus, menjadi 50, 60, 100 bungkus. Per pekan ini sudah mencapai 500-600 bungkus Zanana per hari. Jika pesanan tengah ramai, produksi bahkan bisa mencapai seribu hingga dua ribu bungkus per hari. Sistem produksi dimulai dengan belanja keripik pisang mentahan yang kemudian dibumbui dan dikemas secara eksklusif.

Pada enam bulan pertama, ia mengerjakan semua kegiatan bisnis secara mandiri dari mulai belanja keripik, membumbui, mengemas, melayani konsumen, promosi hingga mengantarkan Zanana ke tempat jasa layanan. Seiring pemesanan yang terus bertambah, ia pun merekrut sejumlah karyawan. Hingga kini, total tenaga kerja di Zanana adalah 14 orang termasuk dirinya.

Sukses dengan omzet Rp 200 juta – Rp 400 juta per bulan, Gazan mulai mampu menyewa ruangan untuk kantor Zanana lengkap dengan alat-alat kantor, di antaranya, laptop. Ia juga bisa membeli mobil untuk menunjang bisnisnya dari hasil perputaran modal tersebut.

Ramainya pemesanan Zanana Chips tak lepas dari peran promosi gencar via Instagram, lalu menyebar ke Facebook, Line, dan Twitter. Sebab, Gazan mengidentifikasi bila 80 persen konsumennya adalah perempuan berusia 17-30 tahun, suka belanja online, doyan ngemil, suka foto-foto, dan pengguna aktif Instagram.

Di sanalah Zanana menampakkan diri. Sesekali memberdayakan sejumlah tokoh idola konsumennya untuk membantu promosi. Sambutan hangat lantas ia peroleh dengan banyaknya order.

Zanana diakuinya belum punya outlet resmi. Namun, ia memberdayakan banyak reseller yang sebagian memiliki outlet untuk memasarkan Zanana. Saat ini jumlah reseller terdaftar sudah mencapai 600-an orang yang tersebar di 70 kota se-Indonesia.

Nah keren kan histori nya zanana.

Kamu mau mulai? atau hanya penonton saja?

sumber : republika.co.id